Didik Purwanto/KOMPAS.com
Brand Ambassador Toshiba Carissa Putri melihat perakitan televisi Toshiba di Cikarang, Rabu (18/4/2012).
CIKARANG, KOMPAS.com - Toshiba memasang target pertumbuhan penjualan televisi cukup tinggi di Indonesia. Untuk menggenjotnya, Toshiba memproduksi satu unit televisi dalam waktu 20 detik.
HR Department Manager PT Toshiba Consumer Product Indonesia Widodo Budiprasetyo menjelaskan teknik perakitan televisi milik Toshiba dilakukan secara cermat dan cepat. Hal itu dilakukan untuk mengejar target produksi dari perusahaan.
"Dalam 20 detik, satu unit televisi Toshiba bisa diproduksi. Sehingga dalam sehari, kami bisa memproduksi sekitar 1.500 unit televisi," kata Widodo selepas kunjungan media ke pabrik Toshiba di Cikarang, Bekasi, Rabu (18/4/2012).
Meski demikian, Toshiba tetap mengutamakan kualitas dari televisi yang dirakit ini. Selama perakitan dan setelah dirakit, seluruh televisi yang diproduksi diinspeksi oleh divisi khusus penjaga kualitas (QC-Quality Control).
Dalam sehari, pabrik perakitan televisi milik Toshiba di Cikarang bisa memproduksi sekitar 1.500 - 2.000 unit televisi berukuran 24 inci. Namun, biasanya rata-rata bisa memproduksi sekitar 1.800 unit per hari.
Untuk televisi berukuran 32 inci, Toshiba hanya memproduksi sekitar 600 unit per hari. Untuk bisa mengerjakan perakitan tersebut, pabrik televisi di Toshiba mempekerjakan sekitar 716 karyawan tetap, 816 karyawan kontrak dan hanya 5 orang staf karyawan dari Jepang.
"Jumlah ini sudah proporsional. Jumlah pekerja asing hanya 0,3 persen dari total karyawan," tambahnya.
Untuk komponennya, televisi Toshiba masih mengandalkan komponen dari luar negeri, khususnya Taiwan dan Korea Selatan. Komponen televisi terbesar adalah panel.
Saat ini, Toshiba masih mengandalkan panel dari perusahaan lain. Namun, Widodo enggan menjelaskan nama perusahaan yang memproduksi panel tersebut.
"Panel ini merupakan komponen televisi terbesar. Nilainya mencapai 60 persen dari harga satu unit televisi," jelasnya.
Sedangkan, sisanya merupakan komponen pendukung yang bisa diproduksi atau dicari suku cadangnya di Indonesia. Misalnya kabel, sekrup, atau barang-barang kecil lainnya.
Sebenarnya, Toshiba kini sudah memiliki pabrik panel sendiri. Namun, kapasitas produksinya masih sedikit.
"Saat ini kami baru bisa memproduksi sekitar 100 unit panel per jam. Kalau untuk memenuhi panel televisi Toshiba sendiri, jumlahnya harus lebih dari itu," jelasnya.
HR Department Manager PT Toshiba Consumer Product Indonesia Widodo Budiprasetyo menjelaskan teknik perakitan televisi milik Toshiba dilakukan secara cermat dan cepat. Hal itu dilakukan untuk mengejar target produksi dari perusahaan.
"Dalam 20 detik, satu unit televisi Toshiba bisa diproduksi. Sehingga dalam sehari, kami bisa memproduksi sekitar 1.500 unit televisi," kata Widodo selepas kunjungan media ke pabrik Toshiba di Cikarang, Bekasi, Rabu (18/4/2012).
Meski demikian, Toshiba tetap mengutamakan kualitas dari televisi yang dirakit ini. Selama perakitan dan setelah dirakit, seluruh televisi yang diproduksi diinspeksi oleh divisi khusus penjaga kualitas (QC-Quality Control).
Dalam sehari, pabrik perakitan televisi milik Toshiba di Cikarang bisa memproduksi sekitar 1.500 - 2.000 unit televisi berukuran 24 inci. Namun, biasanya rata-rata bisa memproduksi sekitar 1.800 unit per hari.
Untuk televisi berukuran 32 inci, Toshiba hanya memproduksi sekitar 600 unit per hari. Untuk bisa mengerjakan perakitan tersebut, pabrik televisi di Toshiba mempekerjakan sekitar 716 karyawan tetap, 816 karyawan kontrak dan hanya 5 orang staf karyawan dari Jepang.
"Jumlah ini sudah proporsional. Jumlah pekerja asing hanya 0,3 persen dari total karyawan," tambahnya.
Untuk komponennya, televisi Toshiba masih mengandalkan komponen dari luar negeri, khususnya Taiwan dan Korea Selatan. Komponen televisi terbesar adalah panel.
Saat ini, Toshiba masih mengandalkan panel dari perusahaan lain. Namun, Widodo enggan menjelaskan nama perusahaan yang memproduksi panel tersebut.
"Panel ini merupakan komponen televisi terbesar. Nilainya mencapai 60 persen dari harga satu unit televisi," jelasnya.
Sedangkan, sisanya merupakan komponen pendukung yang bisa diproduksi atau dicari suku cadangnya di Indonesia. Misalnya kabel, sekrup, atau barang-barang kecil lainnya.
Sebenarnya, Toshiba kini sudah memiliki pabrik panel sendiri. Namun, kapasitas produksinya masih sedikit.
"Saat ini kami baru bisa memproduksi sekitar 100 unit panel per jam. Kalau untuk memenuhi panel televisi Toshiba sendiri, jumlahnya harus lebih dari itu," jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar